Menandai perayaan Ulang Tahun ke 22, destinasi wisata Toya Devasya di Kintamani, Bangli, Bali meluncurkan program storynomics. Yakni, melalui peluncuran buku bertajuk Eat, Play, Love yang ditulis oleh Andre Syahreza.
“Buku ini bukan hanya mengungkapkan sejarah berdirinya obyek wisata itu, tetapi menggali lebih luas latar belakang dan kaitannya dengan linkungan alam dan budayanya,” kata Andre, Jumat (18/7/2024)
Misalnya, mengenai keberadaan gunung batur, danau kintamani serta cerita rakyat lokal mengenai raja Bali yang menikah dengan putri Kan Cing Wei dari negeri China.
Menurut Andre, kisah-kisah semacam ini sangat penting untuk mengedukasi wisatawan lebih memahami keberagaman budaya dan tak sekedar menikmati obyek tertentu. “Jadi mereka akan datang karena narasi membuat mereka memiliki kedekatan emosional,” katanya.
Sementara Dee Lestari yang hadir saat peluncuran menyatakan, storynomics membuat orang tidak hanya mengetahui tentang data dan fakta tetapi mampu mengajak orang untuk datang dan terlibat secara emosional denganebuah lokasi.
“Ini yang harus kita ciptakan dan segarkan terus, apalagi di era medsos ini dimana setiap orang bisa membuatnya narasinya sendiri-sendiri,” sebutnya.
Ketut Marjana menyatakan, buku itu bisa menjadi warisan bagi anak cucu agar nilai perjuangan yang sudah pernah dilakoni bisa diwarisi oleh anak cucunya. Dia mengenang kondisi dirinya yang lahir di Kintamani, Bangli dalam kondisi kemiskinan. Namun dengan tekat yang kuat akhirnya menempuh pendidikan ke Pulau Jawa sampai akhirnya berhasil menduduki jabatan Dirut PT Pos.
Setelah berada di puncak karir itu, dia kemudian pulang kampung membangun Toya Devasya sebagai salah-satu cara untuk membayar hutang budi pada kampung halamannya.
“Saya selalu ingat saat berangkat pertama ke Jawa, semua tetangga dan orang kampung membekali saya dengan apa yang mereka miliki,” kenang Marjana. Dia juga banyak membantu pengembangan kawasan wisata di Batur, Kintamani itu agar makin banyak mendatangkan wisatawan.
Toya Devasya pada awalnya hanyalah pemandian air panas kecil dengan dua kolam sederhana. Kini tempat ini dilengkapi dengan hotel, kafe, camping grouns, waterboom dan berbagai fasilitas lainnya. Pekerja di tempat ini adalah warga sekitar yang diberdayakan sebagai pekerja pariwisata.
Selain storynomics, serangakain Ultah juga dilakukan launching Toya Devasya Goes Didigital dimana seluruh layanannya akan berbasis digital. Bagi managemen, digitalisais mempermudah proses untuk memantau dan menyusun rencana pengembangan bisnisnya. (kanalbali/RFH)
Penulis : Rofiqi Hasan