Nama I Ketut Mardjana sudah tidak asing lagi di dunia kepemimpinan perusahaan. Ia pernah menjabat di sejumlah posisi penting perusahaan BUMN. Terakhir, Mardajana menduduki posisi Direktur Utama PT Pos Indonesia periode 2009-2013. Selepas kiprahnya di lembaga pemerintahan, pria asal Kintamani – Bali ini memutukan untuk fokus mengurus destinasi wisata miliknya, Toya Devasya Natural Hotspring.
Mardjana mengatakan, bisnis besutannya ini sudah berjalan sejak tahun 2002 namun karena kesibukannya memimpin perusahaan ia hanya bertindak sebagai investor, sementara anaknya yang menjalankan sebagai CEO. Kini, ia ikut terjun langsung mengontrol dan menyelaraskan destinasi wisata alam tersebut dengan tren pariwisata digital saat ini, dengan bertindak sebagai General Manager.
Ia menjelaskan, Toya Devasya dirancang sebagai ‘beach club’ di tepi danau, karena posisinya berada persis di tepi Danau Batur, Kabupaten Bangli. Berada di Kawasan Geopark Batur Kintamani, Toya Devasya menyediakan 7 kolam hotspring, dan anjungan watersport untuk menjelajah danau.
Sebagai wilayah yang juga terdapat alam pengunungan Kintamani, Toya Devasya mewadahi akomodasi bagi pengunjung yang ingin bermalam di sana. Terdapat vila dan resort, serta fasilitas untuk camping, dengan tenda-tenda regular dan semi glamor.
“Berbeda dari resort pada umumnya, Toya Devasya adalah one stop solution. Potensi daerah Kintamani ini sangat besar, tidak kalah dengan Bali Selatan, dan saya akan pasarkan tidak hanya Toya Devasya tapi juga Kintamaninya sendiri,” ujarnya.
Mardjana mengaku, pengembangan destinasi yang berada di area seluas 2,5 hektar ini menggunakan dananya sendiri dengan memutar arus keuntungan yang sudah didapat, tanpa pinjaman dari bank maupun pihak lain.
Toya Devasya mampu menyedot wisatawan sekitar 3.000 orang per hari. Selain wisatawan Australia yang memang mendominasi wilayah Bali, juga diramaikan turis dari China, Jepang, India, dan Eropa. Menurutnya hal ini turut berkontribusi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bangli. Berdasarkan data BPS pada Desember 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Bangli naik sebear 22,64% selama setahun terakhir, dengan kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 500 ribu orang.
“Sampai tahun depan sudah banyak yang booking. Pengunjung dalam sehari bisa mencapai 3 ribu orang, bahkan jauh meningkat ketika weekend. Kaldera ini dikunjungi sekitar 300 ribu wisatawan per tahun. Segmentasi paling banyak dari turis asing, turis Indonesia sekitar 20%,” tuturnya.
Baru baru ini Ketut Mardjana menerima penghargaan Indonesia Most Leading Award 2019 pada kategori The Most Inspiring Leader of Change and Executive Figure of the Year dari Indonesia Achievement Center. Penghargaan ini bagi mereka yang dinilai mampu melakukan perubahan signifikan yang serasi dengan akselerasi kemajuan perekonomian Indonesia.
Artikel ini telah tayang di www.swa.co.id, https://swa.co.id/swa/profile/profile-entrepreneur/mantan-dirut-pos-kembangkan-destinasi-wisata-toya-devasya